Terapkan Protokol Kesehatan Saat Maulid Nabi SAW Demi Cegah COVID-19

  • Oct 29, 2020
  • Sitirejo-Tambakromo

DESA.ID  - Sitirejo, 28/10/2020 kemarin saya dipesan oleh bapak Kepala Desa walaupun lewat ponsel untuk membuat satu artikel yang berhubungan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dalam pesan singkat tersebut kepala desa mengatakan, "Dalam suasana pandemi COVID-19 penting untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, batasan, dan aturan saat peringatan maulid Nabi."


Lebih lanjut kepala desa juga berpesan, "peringatan maulid (hari kelahiran) Nabi Muhammad saw. pada 12 Rabiul Awal 1442 Hijriah bertepatan dengan Kamis, 29 Oktober 2020. Dalam suasana pandemi COVID-19 penting untuk tetap mematuhi protokol kesehatan saat peringatan maulid nabi demi memutus mata rantai penyebaran virus Corona."

Berdasarkan data Sebaran kasus COVID-19 di Jawa Tengah hingga Rabu (28/10/2020) terdapat 34.091 kasus terpapar virus Corona yang terkonfirmasi di Jawa Tengah, yang bersumber dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah.

[caption id="attachment_4998" align="aligncenter" width="1345"]Sideka Platform Tata Kelola Desa Sebaran kasus COVID-19 di Jawa Tengah hingga 28 Oktober 2020, yang bersumber dari Dinas Kesehatan Jawa Tengah. - (DOC. 29/10/2020-SID/PUR)[/caption]

Maulid Nabi Saat Pandemi COVID-19 Momen utama dalam libur panjang kali ini adalah peringatan maulid Nabi Muhammad saw. Pada tahun-tahun sebelumnya, lumrah digelar pengajian akbar dengan jumlah jemaah yang banyak untuk merayakan hari lahir Nabi. Terdapat pula berbagai kegiatan untuk memeriahkan peringatan tersebut. Terkait hal ini, Operator SID (Purwanto) menyatakan, peringatan maulid nabi pada masa pandemi COVID-19 mesti dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan. “Jangan sampai ada peringatan Maulid lalu [justru] lebih jelek di bidang protokol kesehatan.

[caption id="attachment_4584" align="aligncenter" width="1280"] Operator SID (Purwanto) - (DOC. 29/10/2020-SID/PUR)[/caption]

"Misalnya karena peringatan Maulid libur, lalu protokol kesehatannya dilanggar dengan orang kumpul pengajian, festival [...] Sekarang itu dikurangi dulu, ambil hikmahnya saja maulid itu, seperti melakukan refleksi apa yang bagus dari kelahiran Nabi Muhammad, agar kita hidup menjadi lebih baik,” paparnya dikutip dari pesan singkatnya.

Tindakan

Satgas Penanganan COVID-19 sudah menyusun berbagai langkah antisipasi penularan virus Corona di tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan, termasuk untuk kerumunan sosial, politik, budaya, dan keagamaan.

Menurut Satgas COVID-19, kunci utamanya adalah penerapan protokol kesehatan untuk perayaan keagamaan, termasuk peringatan maulid nabi. Perayaan di ruang terbuka disarankan tidak dilakukan. Oleh karenanya, diupayakan tidak ada kegiatan tabligh akbar. Kegiatan di luar ruangan mesti memenuhi syarat-syarat peserta terbatas, pemakaian masker, menjaga jarak, dan menghindari adanya kerumunan. Jika terpaksa ada kegiatan, kapasitasnya tidak lebih dari 50% untuk acara di dalam ruangan. Selain itu, peserta mesti mematuhi protokol dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun sesuai dengan prinsip 3M.


Tokoh

Tokoh agama dan ormas keagamaan dapat pula ambil bagian untuk mengingatkan jemaah dalam kegiatan peringatan maulid nabi tentang pentingnya protokol kesehatan selama masa pandemi COVID-19. Penularan virus COVID-19 dapat ditekan dengan tertib menerapkan protokol kesehatan. Jangan lupa selalu #ingatpesanibu dan menerapkan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan. (29/10/2020-SID/PUR).